Presiden Indonesia diundang untuk menjadi pembicara dalam acara makan
siang para pebisnis di Tokyo, di mana ia memutuskan untuk membuka
pidatonya dengan lelucon singkat.
Dia mengatakan lelucon itu dalam bahasa Indonesia, lalu menunggu
penerjemah untuk menterjemahkan dalam versi Jepang. Meskipun cerita itu
tidak pendek, Presiden terkejut oleh betapa cepat penafsir mampu
menceritakan kembali lelucon itu. Bahkan lebih mengesankan adalah reaksi
dari kerumunan itu. Presiden pikir cerita itu lucu, namun kerumunan
tertawa pecah sangat keras dan lama. Presiden sangat tersanjung.
Setelah pidato tersebut, Presiden ingin bertemu penerjemah untuk
menanyakan bagaimana ia menceritakan lelucon. Mungkin ada cara yang
lebih baik untuk memberitahu lelucon?
Ketika Presiden bertanya bagaimana lelucon telah diberitahu dalam bahasa
Jepang, penerjemah menjawab, "Saya katakan kepada mereka, 'Presiden
Indonesia telah menceritakan lelucon yang sangat lucu. Silakan tertawa
sekarang.'"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar