Breaking News

Selasa, 08 Juli 2014

Pilpres Diharapkan Tak Ganggu Pariwisata

BADUNG, Pos Bali – Jelang Pilpres 9 Juli mendatang, harapan dilontarkan oleh pelaku pariwisata di Bali guna memperbaiki Bali yang dikenal sebagai salah satu destinasi pariwisata. Salah satunya dilontarkan oleh Agung Rai Suryawijaya (ARS) SE,MBA, Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) – Badung.

Menurut ARS, harapannya terkait sosok figur presiden yang terpilih ked epan harus bisa menjaga keamanan Bali, sebab keamanan sangatlah penting guna menjamin keselamatan para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

“Kita menginginkan pariwisata Bali terjaga dan tetap aman, para calon harus mempunyai komitmen memajukan pariwisata,khusunya Bali. Karena pariwisata masih merupakan devisa kedua setelah migas”, ungkap ARS saat dihubungi via telepon, Senin (7/7) kemarin.

Lanjut ARS, yang menjadi prioritas adalah dengan adanya kunjungan wisatawan yang ada di Bali yang hanya bisa mengisi 65 persen, artinya 35 persen masih disesuaikan karena akomodasi pariwisata juga terus meningkat.,Maka dari itu harus diimbangi peningkatan wisatawan yang datang kebali. Dengan cara promosi itulah yang memerlukan dana promosi yang perlu harus juga ditingkatkan.

Maka dari itu tutur ARS, para calon yang nantinya terpilih sebagai presiden harus mempunyai misi memajukan pariwisata, antara lain ikut menjaga keamanan Bali dan Indonesia, karena keamanan tersebut adalah hal yang mutlak sekali adanya. “Kalau keamanan tidak dijaga dengan baik, maka akan membahayakan pariwisata karena industri pariwisata sangat sensitif dengan keamanan”, imbuh ARS.

Presiden yang terpilih nanti, hendaknya agar mereka bisa bersinergi dengan masyarakat pariwisata, baik itu penekun dan pelaku industri pariwisata. “Infrastruktur jalan juga tolong dibenerin, terutama jalan menuju obyek wisata tolong diperhatikan. Kita inginkan seperti jalan layang harus segera dibuat agar akses menuju soka-tabanan dan jalan daerah timur dan utara Bali juga diperbaiki,” papar ARS.

Apalagi jelang menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), harus dibuat sertifikasi bagi para pelaku pariwisata, jangan sampai tenaga lokal menjadi kalah saing dengan masyarakat luar. “Pemerintah harus memfasilitasi kedepan untuk bagaimana caranya dalam menghadapi mea dimana tantangaan bebas akan menerpa tenaga lokal kita”, ujar ARS. 023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates