Breaking News

Selasa, 08 Juli 2014

Mangku Pastika Kaget, Angka Kemiskinan di Lebih 30 Persen

GIANYAR, Pos Bali - Setelah hampir satu jam masyarakat menunggu, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika akhirnya datang, engan mengenakan capil (topi petani) dan kacamata hitam. Sembari menyapa warga ia berjalan menuju Balai Banjar Kesian, Desa Pakraman Kesian, Desa Lebih, Gianyar, Senin (7/7).

Dalam Simakrama peninjauan program Bali Mandara tersebut, Mangku Pastika kaget saat mengetahui angka kemiskinan di Desa Lebih mencapai 30 persen. Ia tidak percaya bahwa Desa yang memiliki lokasi yang strategis diantara daerah pantai dan kota Gianyar memiliki angka kemiskinan yang tinggi. “Apa benar seperti ini, saya benar-benar kaget. Ini pertama kali saya kesini, kalau lewat sih sering beli sate di Lebih. Kalau di daerah pelosok wajar, tapi kalau disini wah aneh. What happen? 10 persen saja sudah tinggi, pasti ada sebabnya,” ujar pastika keheranan.

Sebelumnya, Pastika memperkirakan angka kemiskinan di Desa Lebih hanya 7 persen. Gubernur mengaku tak habis pikir. Saat ditanya bagaimana solusinya, ia akan mengkajinya terlebih dahulu. “Saya belum tahu formulanya ini. Mari kita cari kenapa bisa begini, dimana masalahnya padahal banyak lapangan perkerjaan. Untuk di Provinsi angkanya hanya mencapai 4,5 persen,” ungkapnya.

Gubernur kemudian memberikan tantangan kepada jajaran perangkat desa dan warga. Dalam kurun waktu empat tahun kedepan masa jabatannya akan berakhir, Mangku Pastika meminta agar saat ia selesai menjadi Gubernur, angka kemiskinan di Desa Lebih bisa diturunkan. Kendati menjawab bisa, namun suara warga terdengar kecil.

Kepala Desa Lebih, I Wayan Gede Pradnyana mengatakan dana yang didapatkan Desa Lebih dari pemerintah terkait program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) dialokasikan untuk pembangunan toko serba ada (toserba). Dengan pembangunan toko tersebut, ia berharap bisa menjadi penopang perkembangan ekonomi dan mampu menurunkan angka kemiskinan di Desa Lebih. “Kita dapat Rp 1 miliar 20 juta, sebagian kami alokasikan untuk pembangunan toko serba ada dan sebagian lagi untuk hal lainnya. Mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan bisa mempercepat pengentasan kemiskinan,” jelas Pradnyana.

Untuk diketahui, Desa Lebih terdiri dari dua Banjar dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.563. Dari angka tersebut terdapat 399 KK miskin. Kebanyakan penduduk mencari penghidupan pada sektor pertanian, nelayan dan buruh bangunan.

Setelah menyelesaikan Simakranya di Banjar Kesian Desa Lebih, Gubernur kemudian melanjutkan kunjungannya ke Banjar Serongga Kelod Desa Serongga. 23 petani yang tergabung dalam kelompok tani Catur Mekar Nadi mendapatkan bantuan langsung dari kantong Pastika sejumlah Rp 5 juta.

Ketua kelompok tani, I Wayan Dipta terlihat kegirangan. Ia berencana akan menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan penggunaan biogas. “Ya untuk pengembangan biogas, untuk membeli atau membuat tabung penampung agar gasnya bisa dipindahkan untuk kepentingan lainnya,” ujar Dipta. 011/ADV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates