Breaking News

Rabu, 09 Juli 2014

Ida Ayu Oka Purnama Wati, SS,MM,

Enterpreneur Adalah Panggilan Jiwa 

Senyuman ramah terpancar dari wajahnya, ketika dikunjungi Pos Bali beberapa waktu lalu. Senyuman itu menjadi menu pembuka untuk menerawang lebih dalam sosok diri yang sesungguhnya. Dan dengan senyuman itulah tergambar jelas bahwa perempuan berusia 44 tahun ini adalah sosok yang rendah hati.

Ia adalah Ida Ayu Oka Purnama Wati, SS,MM, Director of Marketing and Business Development Bali Royal Hospital (BROS). Perempuan dengan segudang prestasi membanggakan dan sosok istri sekaligus ibu yang menyenangkan bagi keluarganya.

Gek Oka, begitu ia kerap disapa, meniti karirnya menjadi sekretaris hotel. Selama menjadi sekretaris, diakuinya ia kerap mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang tentu saja memiliki nilai penting bagi karirnya saat ini. Selama menjadi sekretaris, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik. Alhasil, dalam kurun waktu tiga tahun, ia berhasil menduduki jabatan Customer Service Manager di Five Star Diamond Hotel di Bali.

Setelah menikah dan memiliki anak, Gek Oka kemudian memutuskan berhenti bekerja di hotel. Tetapi, hasrat berkarya tetap mengaliri jiwanya. Karena ia memegang peran sebagai istri sekaligus ibu, Gek Oka kemudian membuka bisnis wedding organizer pada tahun 1999, yang khusus melayani wisatawan asing yang ingin menggelar acara pernikahan di Bali. “Bagi saya, keluarga tetap yang paling utama. Kebahagiaan itu bukan hanya persoalan materi belaka,”ujarnya sambil tersenyum.

Bisnis wedding organizer, ternyata sangat menjanjikan. Ia menyebutnya sebagai bisnis rumahan, karena ia memiliki waktu yang cukup banyak untuk mengurus kedua putranya. Melalui tangan dinginnya, bisnis ini terus melejit dan perlahan merangkak naik. Baginya, profit bukanlah tujuan utama. Tetapi yang paling penting adalah kemampuan yang dimiliki terus diasah dan disalurkan.

Ibu dua anak ini, dengan tegas mengatakan bahwa sejak terjun kedunia kerja ia sangat menyadari, bahwa enterpreneur adalah panggilan jiwa, yang mencakup persoalan sosial dan bersifat humanis. “Bisnis yang saya maksud bukan hanya tentang untung rugi secara materi, tetapi dalam artian luas, bahwa bisnis juga terkait kepekaan jiwa terhadap apa yang terjadi disekitar kita,” tuturnya.

Gebrakan Baru

Sukses menjadi enterpreneur bidang wedding organizer, tak ayal membuat Gek Oka berpuas diri. Lantas, gebrakan baru dalam sejarah hidupnya pun dimulai lagi, yakni merambah bisnis bidang medis. Bersama sang suami yang adalah seorang arsitek dan sang kakak yang adalah seorang dokter, pada tahun 2002 mendirikan Klinik Kesehatan terpadu yang diberi nama Merdeka Medical Centre (MMC). Klinik ini menjadi satu-satunya klinik di Bali dengan konsep memberikan kualitas pelayanan eksklusif.

Pada awal berdirinya klnik MMC, Gek Oka tidak berperan langsung. Meski demikian, ia selalu pandai “mencuri” waktu untuk mempelajari cara mengolah sebuah klinik. Hingga akhirnya pada tahun 2004, ketika sudah merasa mantap ia kemudian aktif di Klinik MMC dan menjabat sebagai Direktur Utama hingga saat ini. Posisi sebagai direktur utama memberikan ruang yang lebih banyak untuk terus mengasah kemampuannya.

Terjun dibidang medis, diakuinya bukanlah hal yang mudah. Apalagi latar belakang pendidikannya yang tidak bersentuhan dengan dunia medis, membuatnya sedikit kewalahan. Tetapi tekad dan kemauan untuk bekerja keras menjadi dasar dan prinsipnya. “Saya bertekad untuk terus belajar, dan itu adalah prinsip saya. Bagi saya, mempelajari apapun itu, tentu akan ada manfaat yang bisa diambil,” tegasnya.

Tekad yang dibangunnya ternyata membuahkan hasil. Hingga saat ini, MMC menjadi satu-satunya klinik terlengkap di Bali. Dengan memiliki 16 dokter spesialis, laboratorium, rontgen, Klinik, apotek dan ambulance 24 jam, UGD, Minor Surgery room dan observation room. Selain itu, MMC juga berhasil menjalin kerjasama dengan 75 perusahaan dari berbagai kalangan seperti perbankan, penerbangan, kontraktor sampai perusahaan pemberangkatan tenaga kerja kapal pesiar. MMC menjadi satu-satunya klinik di Bali yang boleh mengeluarkan PANAMA Book (buku khusus dari Kedutaan Panama bagi calon pelaut).

Dalam mengembangkan MMC, satu hal yang mengesankan bagi Gek Oka adalah ketika klinik ini masuk dalam daftar International Medical Tourism Directory 2011 (pilot) online and in print sebagai high-rated health-oriented places in Indonesia, dan merupakan satu-satunya klinik di Bali. “Disitulah saya semakin membulatkan tekad untuk terus memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan saya, karena saya yakin tidak ada yang sia-sia,” tuturnya.

Experientia Est Optima rerum magistra

“Pengalaman adalah guru yang baik”. Ungkapan itu sangat cocok untuk disematkan bagi perempuan kelahiran Denpasar, 16 October 1970 ini. Pengalaman-pengalaman yang dirasakan dan dilihatnya menjadi bekal yang baik untuk membangun karirnya. Dengan pengalaman, ia mampu meraih segala yang diimpikannya. Pengalaman sangat berperan penting dalam membentuk karakter pribadinya hari ini.

Sukses mengembangkan Klinik MMC, yang nota bene adalah sebuah klinik rawat jalan, Gek Oka kemudian merambah bidang yang lebih luas dari sekedar klinik, yakni membangun rumah sakit dengan nama Bali Royal Hospital (BROS). Di BROS, Gek Oka menduduki jabatan sebagai wakil direktur utama.

Cita-cita terbesar Gek Oka adalah membawa klinik dan rumah sakit yang dibangunnya menjadi leading hospital di Bali. Ia meyakini, ha itu dapat tercapai karena rumah sakit BROS berbeda dengan rumah sakit lain yang ada di Bali. Untuk menjamin itu, empat pelayanan unggulan menjadi competitive advantage bagi BROS.

Dalam proses “menjadi”, Gek Oka tetap mengedepankan hati nurani. Sisi kemanusiaan tidak dilupakan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis. Bahkan, bagi mereka yang tidak mampu untuk membayar, ia tidak pernah menuntut. Sebab ia yakin, akan ada orang lain yang memberikan kelebihan atas apa yang dilakukannya.

“Kita boleh mudah dalam hal usia, tetapi haruslah tua dalam pengalaman. Karena disana, kualitas diri itu menunjukan wujudnya,” ungkapnya dengan nada tegas.

Jalani 5 Pekerjaan Sekaligus

“Kehebatan seseorang buka soal berapa banyak pekerjaan yang bisa ia lakukan, tetapi seberapa mampunya ia menjalankan pekerjaan itu dengan baik,” kata Gek Oka ketika ditanya bagaimana ia menjalankan pekerjaan-pekerjaannya.

Saat ini, Gek Oka menjalankan lima pekerjaan sekaligus, yakni sebagai Direktur Klinik MMC, Wakil Direktur Utama Bali Royal Hospital, Owner Wedding Organizer, Ibu Rumah tangga dengan dua orang putra, dan sebagai istri dari seorang suami. Kelimanya dijalankannya dengan baik, tanpa ada yang dinomorduakan. “Sulit memang, tetapi saya berusaha agar kelimanya berjalan dengan baik,” tuturnya.

Ketika ditanya bagaimana mungkin ia bisa menjalankan kelima pekerjaan itu sekaligus? Dengan enteng, Gek Oka menjawab “prinsipnya satu, jalani dengan enjoy dan bahagia”.

Selain kelima pekerjaan mengikat tersebut, Gek Oka juga dikenal sebagai pribadi yang aktif diluar bidang karirinya. Sesekali ia menjadi pembicara dibeberapa universitas dalam negeri maupun luar negeri. Salah satu contohnya adalah ia menjadi pembicara di almamaternya yakni Fakultas Sastra Universitas Udayana, dalam rangka lokakarya dengan judul ‘Peluang Lulusan Sastra di Bursa Kerja. Selain itu, ia pernah menjadi dosen tamu bagi mahasiswa Jerman yang belajar di Universitas Udayana.

Banjir Penghargaan

Sosoknya yang aktif, cerdas, tekun, dan tegas ternyata banyak memberikan apresiasi baginya. Apresiasi itu hadir dengan banyak bentuk. Penghargaan-penghargaan membanjir disetiap perjalanan karirnya. Beberapa penghargaan yang pernah diterimanya antara lain adalah penghargaan sebagai salah satu dari 15 Wanita Inspiratif Indonesia oleh Forum Peduli Prestasi Bangsa, dan mendapatkan KARTINI AWARD pada tahun 2013.

Ia menyadari, setiap penghargaan yang diterimanya adalah tantangan. Menerima penghargaan berarti ia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga reputasi itu. Barometer eksistensi diri adalah sejauh mana ia mampu mempertanggungjawabkan kualitas dirinya bagi orang lain dan dirinya sendiri.

Penghargaan dalam bentuk seremonial, bukanlah tujuan utama Gek Oka. Penghargaan yang besar dan utama adalah dihargai dan disayangi. Kepada keluarga kecilnya, ia menanamkan nilai tersebut. Apapun prestasi yang diraih anak-anak dan suaminya, sangat patut baginya untuk diapresiasi. Dengan cara itulah, ia mengakui bahwa orang lain adalah manusia yang pantas dan harus diperlakukan secara manusiawi. Atra Senudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates