Dok. balimeter.com |
balimeter.com – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bali akan menyelenggarakan acara dialog publik. Acara yang bertema “Memantapkan Nasionalisme melalui Pesta Demokrasi” ini akan berlangsung besok (19/07) di Gedung Widhia Sabha Utama Universitas Warmadewa mulai pukul 08.00 Wita sampai selesai.
Peserta yang diundang sekitar 250 orang, terdiri dari akademisi, politisi, perwakilan organisasi kepemudaan, perwakilan BEM universitas seluruh Bali, perwakilan LSM, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Menurut Ketua Umum DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna, SE., SH., MH. atau yang akrab disapa Mangde, acara dialog publik ini sengaja diselenggarakan sebelum pengumuman hasil Pilpres 22 Juli 2014 oleh KPU.
“Kisruh saling kalim dan ngotot-ngototan antar kubu Capres terkait hasil Pemilu membuat masyarakat akar rumput bingung. Pemandangan seperti ini tidak elok dipertontonkan terus-menerus. Pesta demokrasi sudah dilewati dengan baik. Masyarakat seharusnya diberikan pendidikan politik yang baik. Tunggu saja hasil pengumuman resmi dari KPU. Kenapa harus ribut dengan data quick count versi lembaga survey?” ungkap Mangde.
Mangde menambahkan, diolog publik ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua, pelaksanaan demokrasi yang baik mesti dibarengi dengan rasa nasionalisme yang kuat. Jika tidak, demokrasi akan tercerabut dari tujuannya,dan demokrasi akan mengancam persatuan bangsa. Elit politik seharusnya memberikan contoh berdemokrasi yang baik kepada masyarakat akar rumput. Bukannya terus-menerus menjalarkan akar permasalahan. Pelaksanaan demokrasi yang konstitusional akan menghasilkan kualitas demokrasi yang baik.
“Kami sebagai generasi muda bangsa yang peduli dengan keutuhan bangsa, sangat risau dengan konstalasi politik yang semakin memanas akhir-akhir ini, dampak dari kisruh soal hasil Pilpres. Untuk itu kami selalu berupaya menyediakan ruang saling mendengarkan, ruang saling berargumentasi yang mengedepankan etika melalui forum dialog ini,” kata Mangde. (Df)
Peserta yang diundang sekitar 250 orang, terdiri dari akademisi, politisi, perwakilan organisasi kepemudaan, perwakilan BEM universitas seluruh Bali, perwakilan LSM, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Menurut Ketua Umum DPD KNPI Bali Nyoman Gede Antaguna, SE., SH., MH. atau yang akrab disapa Mangde, acara dialog publik ini sengaja diselenggarakan sebelum pengumuman hasil Pilpres 22 Juli 2014 oleh KPU.
“Kisruh saling kalim dan ngotot-ngototan antar kubu Capres terkait hasil Pemilu membuat masyarakat akar rumput bingung. Pemandangan seperti ini tidak elok dipertontonkan terus-menerus. Pesta demokrasi sudah dilewati dengan baik. Masyarakat seharusnya diberikan pendidikan politik yang baik. Tunggu saja hasil pengumuman resmi dari KPU. Kenapa harus ribut dengan data quick count versi lembaga survey?” ungkap Mangde.
Mangde menambahkan, diolog publik ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua, pelaksanaan demokrasi yang baik mesti dibarengi dengan rasa nasionalisme yang kuat. Jika tidak, demokrasi akan tercerabut dari tujuannya,dan demokrasi akan mengancam persatuan bangsa. Elit politik seharusnya memberikan contoh berdemokrasi yang baik kepada masyarakat akar rumput. Bukannya terus-menerus menjalarkan akar permasalahan. Pelaksanaan demokrasi yang konstitusional akan menghasilkan kualitas demokrasi yang baik.
“Kami sebagai generasi muda bangsa yang peduli dengan keutuhan bangsa, sangat risau dengan konstalasi politik yang semakin memanas akhir-akhir ini, dampak dari kisruh soal hasil Pilpres. Untuk itu kami selalu berupaya menyediakan ruang saling mendengarkan, ruang saling berargumentasi yang mengedepankan etika melalui forum dialog ini,” kata Mangde. (Df)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar