Breaking News

Rabu, 09 Juli 2014

Dodi Dikaryawan, General Manager PT. Mobil Nasional Intim

Humanisme Seorang Pemimpin

Senyum meniadakan batas dalam setiap perjumpaan. Keramahan mengalir di seantero ruangan. Kebekuan pecah di ujung ucapan selamat datang. Seperti itulah gambaran suasana pertemuan Pos Bali ketika berkunjung ke tempat Dodi Dikaryawan, General Manager PT. Mobil Nasional Intim. Dodi, begitu ia disapa, merupakan sosok yang ramah. Atas keramahan itu, kesan persahabatan selalu melekat pada setiap perjumpaan.

Sebagai seorang General Manager, Dodi adalah seorang pemimpin. Ia bertanggung jawab atas roda perusahaan otomotif KIA di wilayah Bali, NTB dan NTT. Tanggung jawab ini diembannya dengan penuh dedikasi yang tinggi. Sebagai seorang pemimpin, ia memimpin dirinya sendirinya sendiri dengan karakter dan talenta. Semuanya itu membentuk pribadinya yang profesional dalam bekerja.

Profesionalitas kerja pria kelahiran 26 Agustus 1965 ini telah dimulainya sejak berkerja sebagai internal audit pada PT. BPR Arthawira, Jember, pada tahun 1990. Dodi mulai tertarik menekuni karir pada bidang otomotif sejak menjadi salesman, sales counter dan surveyor di PT. Indotrisaka Sejati Motor (Authorized Suzuki R2 Dealers Area Ex Kars Besuki) pada tahun 1992. Profesionalitas dan etos kerja membuat Dodi mampu menapaki karir dengan baik.

Dalam karirnya di dunia perusahaan otomotif, Dodi sangat menikmati kerjanya di bagian manajemen khususnya bidang marketing. Baginya, dunia marketing adalah dunia bersosialisasi dengan manusia lain. Di situ, ia bisa berinteraksi dengan orang lain dan juga budaya lain dari berbagai daerah. Selain sebagai perkerjaan untuk menembus pangsa pasar otomotif, dunia marketing memberinya banyak pengalaman dan pelajaran tentang hidup. Baginya, setiap perbedaan merupakan kekayaan bangsa, dan toleransi merupakan bahasa yang indah dalam setiap perbedaan itu.

Pada tahun 2000, Dodi mendapat amanah perusahaan sebagai General Manager. Baginya, setiap jejang karir dan jabatan adalah kepercayaan. Setiap kepercayaan berarti tanggung jawab. Dodi mengemban tanggung jawab itu dengan penuh kerja keras dan senang hati. Kecintaannya pada pekerjaannya membuatnya sangat bahagia dan merasa bebas. Baginya, kerja itu punya tujuan. Selaian sebagai aktualisasi diri, kerja itu sendiri adalah tanda kehidupan. Pekerjaannya membuat ia semakin mencintai kehidupan.

Komunikasi Humanis

Soal kepemimpinan adalah soal tanggung jawab terhadap perusahaan dan semua orang yang menjadi bagian dari perushaan. Tanggung jawab itu menjadi semakin berat tanpa komunikasi. Karenanya, alumnus jurusan Manajemen Universitas Brawijaya Malang ini selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan setiap orang yang menjadi bagian dari perusahaan. Atasan, karyawan, dan customer selalu diajaknya berbicara. Semua itu dilakukan demi kebaikan dan sinergisitas perusahaan.

Bagi Dodi, kebuntuan dan kesalahpahaman berawal dari putusnya jalinan komunikasi. Dan, hal itu akan berakibat fatal bagi bagi perusahaan termasuk dirinya sendiri, atasan, karyawan dan konsumen. Baginya, komunikasi merupakan sesuatu yang penting dalam tanggung jawab sebagai pemimpin. Dengan komunikasi yang baik ia bisa memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik.

Sebagai seorang pemimpin, Dodi selalu mengedepankan komunikasi yang humanis, komunikasi yang berwajah kemanusiaan. Ia selalu memandang setiap orang yang bekerja pada perusahaan yang dipimpinnya sebagai manusia yang sama seperti dirinya. Semuanya sama. Jabatan hirarkis dalam perusahaan hanyalah merupakan perbedaan tanggung jawab, keahlian dan pengalaman. Bagi Dodi, komunikasi yang humanis berjalan seiring sikap saling menghargai setiap perbedaan itu.

Seseorang yang gila hormat tidak pantas untuk jadi pemimpin. Baginya, sesuatu yang lebih berharga dalam kepemimpinan adalah jika pemimpin dekat dengan semua karyawan. Ia mengenal karyawannya, dan karyawan mengenali pemimpinnya. Rasa saling hormat akan terjadi dengan sendirinya dalam proses ini.

Dengan karyawan, ia mengedepankan pendekatan yang manusiawi. Setiap persoalan kinerja karyawan selalu diselesaikannya dengan komunikasi yang humanis. Sebab, karyawan merupakan bagian yang sangat penting dalam perusahaan. Karenannya, kedekatan pemimpin dan karyawan sangat penting baginya.

Selain itu, menurut Dodi, aturan, etika perusahaan dan sopan santun merupakan bahasa komunikatif yang perlu dipahami oleh setiap karyawan. Sebab, baginya, hal itu akan membangun relasi kerja humanis dalam perusahaan sekaligus demi terwujudnya sistem kerja yang profesional. Menurutnya, dengan komunikasi yang humanis setiap pekerja akan meresa merdeka dalam melakukan pekerjaannya. Di situ akan ada semangat dan dedikasi.

Neraca Kesuksesan

Kesusksesan selalu menjadi takaran yang subjektif. Setiap orang memiliki ukurannya sendiri dalam mendefenisikan sebuah kesusksesan. Dan ukuran kesuksesan bagi setiap orang seringkali berbeda.

Bagi Dodi, kesuksesan adalah ketika ia mampu bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab, bahagia, dan berkecukupan. Kesuksesan bukan semata-semata hanya persoalan materi belaka. Semua kelimpahan materi tidak akan menjadi apa-apa jika semua tidak melahirkan rasa kahabagiaan dalam diri dan orang sekitar. Meski tidak bisa dipungkiri, materi yang berkecukupan menunjang kebahagiaan hidup seseorang. Baginya, kekayaan materi bukanlah tujuan sebuah kebahagiaan.

Selain itu, dodi juga mendefiniskan kesuksesan adalah ketika ia mampu menggapai setiap mimpi yang selalu ada dalam dirinya. Mimpi-mimpi itu menjadi bagian dari alasan dirinya untuk tetap bekerja tekun dan penuh dedikasi. Baginya, dalam setiap mimpi itu selalu tersirat harapan. Harapan untuk menjadi lebih berarti bagi diri sendiri dan orang lain, setidaknya bagi keluarga yang ia cintai. “Tidak semua mimpi yang kita impikan bisa tercapai. Tetapi, dari mimpi-mimpi itu harus ada yang dicapai,” katanya.

Dukungan Keluarga

Di balik semua kesuksesan, selalu ada keluarga yang hadir dan mencintai. Demikianlah Dodi yang selalu mendapat dukungan dan perhatian sebagai bahasa cinta yang tulus dari keluarganya. Bagi Dodi, dukungan istri dan anak-anaknya sangat berarti bagi kehidupan dan karirnya. Istri dan anak-anaknya menjadi tempat kembali untuk berbagi kebahagiaan. Ia sangat mencintai istri dan anak-anaknya sebab ia mendapat tempat yang mulia dalam kehidupan istri dan anak-anaknya.

Sebagai seorang ayah, Dodi bersama istrinya mendidik anak-anaknya untuk menjadi manusia yang berbakti dan berguna bagi orang lain. Baginya, anak-anak adalah liontin pada rantai kebahagiaan keluarga. Ketiga buah hatinya yang hadir dalam bangunan rumah tangganya selalu menjadi inspirasi sekaligus rahmat yang selalu ia syukuri.

“Saya bersyukur bahwa keluarga sangat memahami dunia kerja saya, dan mereka selalu memberi dukungan. Saya menyadari, dukungan keluarga dalam setiap perjalanan karir saya adalah rahmat. Sebab, dukungan dan kepercayaan mereka membuat saya bekerja dengan tenang,” kisahnya. Atra Senudin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates